Lembar Mewarnai Gambar Mewarnai Hijab Siap Cetak PDF
_mewarnai.webp)
Halaman unduh untuk gambar mewarnai Lembar Mewarnai Gambar Mewarnai Hijab Siap Cetak PDF. Klik tombol di atas untuk mengunduh gambar dalam format PDF berkualitas tinggi, siap untuk dicetak dan diwarnai oleh anak-anak.
Gambar Mewarnai Terkait
Dongeng Terkait dari Blog
Tukang Kayu Pensiun - Cerpen
Pagi itu, langit seperti sedang malas.. abu-abu, berat, dan tidak bersemangat. Sama persis seperti suasana hati Pak Surya saat ia melangkahkan kaki ke kantor bosnya. Tangannya menggenggam topi lusuh, topi yang sudah menemani perjalanan panjangnya sebagai tukang kayu yang jujur, berdedikasi, dan, kalau boleh jujur, seringkali dibayar telat. Dengan suara serak, Pak Surya berdeham pelan. "Pak, saya rasa... sudah waktunya saya berhenti. Mau fokus ke keluarga, ke kehidupan pribadi. Mau ngurus cucu... sama ayam-ayam tetangga yang suka nyelonong ke halaman." Bosnya menatapnya, seakan dunia baru saja kehabisan persediaan pekerja rajin. Pak Surya bukan sekadar tukang kayu; dia itu mesin tua yang ajaib.. kalau disuruh kerja, jalan. Kalau disuruh libur, malah ngelap palu. Setelah beberapa detik sunyi yang canggung.. yang bahkan semut lewat pun kayaknya segan buat berisik.. bosnya menarik napas panjang. "Pak Surya," katanya dengan nada berat, "boleh satu permintaan terakhir? Satu rumah lagi. Untuk kenangan." Satu rumah lagi. Pak Surya menghela napas seperti aktor utama di drama Korea. Kepalanya mengangguk, tubuhnya setengah rela. Di dalam hatinya, sudah ada bayangan pensiun penuh kejayaan: tidur siang, minum teh, dan tidak lagi berdebat soal ukuran paku. Sayangnya, hidup suka bercanda. Mulailah pembangunan rumah "kenangan" itu. Tapi beda dari proyek-proyek sebelumnya, kali...
Sabana 3: Serangan dari Timur dan Kesetiaan yang Tak Terduga - Dongeng
Belum sempat Raja Singa Muda menikmati hari pertamanya sebagai pemimpin, ancaman sudah datang lebih cepat dari bayangan. Kawanan hyena dan kelompok singa asing dari timur bergerak mendekat. Mereka mencium kelemahan di savana setelah pergantian kekuasaan, berharap kekacauan menjadi celah untuk menyerang. Hyena dipimpin oleh Braka, seekor pemimpin licik yang lama menyimpan dendam pada keluarga Raja Singa. Ia merasa dirinya lebih cerdas, dan aturan baru yang dibuat sang raja terdahulu telah membatasi kesenangannya dalam berburu dan meneror. Sementara itu, Singa Timur dipimpin oleh Kodan, seekor singa besar dengan luka sayat di pipinya dan surai hitam legam. Ia tidak peduli pada kehormatan atau aturan, hanya kekuasaan. "Savana terlalu tenang di bawah Leo dan anak manisnya," gumam Kodan. "Saatnya kami yang berkuasa." Malam sebelum penyerangan, para penghuni savana mulai gelisah. Angin membawa bau asing. Tanah terasa bergetar. Raja muda berdiri di tengah kawanan, matanya tajam. "Aku tak akan biarkan mereka menghancurkan apa yang telah dijaga ayahku." Ia memanggil semua sekutu. Tapi bukan hanya singa yang datang. Dari kejauhan, gajah-gajah besar dengan langkah berat dipimpin oleh Matra, sang gajah tua yang dulu diselamatkan oleh Leo dari jerat pemburu. Di belakangnya, jerapah, banteng, badak, zebra, bahkan kelinci dan burung unta ikut datang. "Kami tidak datang...
Rantai Reaksi Rico - Dongeng
Pagi hari, udara segar menyelimuti gang kecil di pinggiran kota. Seekor kucing oranye tidur pulas di atas keset rumah orang, mendengkur damai. Datanglah Rico, seorang pemuda pongah dengan gaya sok cool. Rambutnya disisir ke belakang, jaket kulitnya tak sesuai cuaca tropis. Ia berjalan melewati kucing itu, mendengus. “Dasar pemalas, mentang-mentang kucing, tidur di mana aja!” BRAK! — satu tendangan kecil mendarat di perut si kucing. Kucing itu melompat panik! Ia berlari sembarangan, melewati pagar, naik ke meja, dan… PRANGGG! Vas bunga antik milik Bu Rini jatuh dan pecah berantakan. Bu Rini keluar, mukanya merah padam. Melihat anaknya, Dino, berdiri di dekat jendela, ia langsung menuduh. “Dino! Kamu lagi main bola di dalam rumah, ya?! Mama udah bilang!” “Tapi Ma, aku…” “Udah, jangan ngeles!” Dino menunduk, matanya berkaca-kaca. Ia berangkat sekolah dengan hati kesal. Di kelas, Dino duduk dengan gelisah. Lalu temannya, Kevin, menyenggol dan berkata: “Bro, rambut lo kayak dilempar sapu, hahaha!” Dino langsung bangkit, emosi meledak. “Lo kayak ember bocor aja banyak omong!” Mereka dorong-dorongan. Anak-anak lain ikut teriak. Suasana kelas jadi rusuh. Pak Surya, guru mereka, masuk dengan wajah kaget. “Apa-apaan ini?! Kalian semua dihukum berdiri satu jam di lapangan!” Sore harinya, Pak Surya melapor ke grup orang...